Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan, dalam waktu kurang dari satu bulan, jumlah pengguna QRIS Tap telah mencapai 20,8 juta, dengan 1,44 juta merchant yang ikut mengadopsi layanan berbasis teknologi NFC (Near Field Communication) tersebut.
"QRIS Tap ini kan baru satu bulan ya sejak kita luncurkan 14 Maret, posisinya sampai 16 April kalau kita lihat merchant sudah capai 1,44 juta yang gunakan," kata Filianingsih dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, dikutip Kamis 24 April 2025.
Ia merinci volume transaksi QRIS Tap itu telah mencapai 42,9 juta dengan nilai Rp3,24 miliar.
"Volume transaksi telah mencapai 42,9 juta dengan nominalnya sebesar Rp 3,24 miliar dan usernya itu 20,8 juta. Nah ini baru 1 bulan," tegasnya.
QRIS Tap sendiri merupakan inovasi terbaru dalam ekosistem pembayaran digital yang memungkinkan pengguna cukup menempelkan ponsel atau kartu ke perangkat merchant, tanpa perlu memindai QR code seperti sebelumnya.
Filianingsih menegaskan bahwa pengembangan layanan ini merupakan bagian dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang telah dijalankan BI sejak tahun 2019. Ke depan, penggunaan QRIS Tap akan diperluas ke sektor transportasi publik seperti Damri, MRT, LRT, dan juga KRL.
Tak hanya dalam negeri, BI juga membuka ruang konektivitas layanan QRIS ke level internasional. Saat ini QRIS sudah digunakan lintas negara, termasuk di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Negara lain seperti Jepang, India, Korea Selatan, Tiongkok, dan Arab Saudi sedang dalam proses kerja sama selanjutnya.
"Jumlah pengguna QRIS kuartal I pun sudah mencapai 56,3 juta, lalu volume transaksi 26 miliar, nominalnya itu Rp 262,1 triliun dan merchant yang kebanyakan UMKM itu sudah capai 38,1 juta," papar Filianingsih.
BERITA TERKAIT: