Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, berada di posisi 99,73
pada Senin 14 April 2025. Posisi ini tidak jauh dari level terendah tiga tahun pada akhir pekan kemarin.
Indeks DXY) turun 0,56 persen ke 99,958 pada sesi Jumat 11 April 2025.
Minggu ini kemungkinan kembali bergejolak karena Presiden AS Donald Trump menerapkan dan sekaligus menunda tarif secara tiba-tiba yang melahirkan kebingungan pasar.
Gedung Putih pada Jumat, memberikan pengecualian dari tarif tinggi untuk telepon pintar, komputer, dan beberapa barang elektronik lainnya yang sebagian besar diimpor dari China. Namun, Trump memastikan hal itu bersifat sementara.
Analis mengeluhkan sikap Trump yang berubah-ubah sehingga menciptakan banyak ketidakpastian dan meresahkan pasar.
"Awan badai itu, masih berputar-putar, belum pergi ke mana pun," kata analis IG, Tony Sycamore.
Dolar menguat 0,34 persen terhadap Franc Swiss, setelah jatuh ke level terendah dalam satu dekade pada akhir pekan kemarin.
Euro turun 0,13 persen menjadi 1,1344 Dolar AS setelah melonjak 3,6 persen pekan lalu.
Yen melemah 0,2 persen menjadi 143,79 per Dolar AS, sementara Poundsterling turun 0,33 persen menjadi 1,3084 Dolar AS
Dolar Australia menguat 0,15 persen menjadi 0,63035 Dolar AS.
Dolar Selandia Baru naik 0,33 persen menjadi 0,5843 Dolar AS
Yuan di pasar offshore melemah 0,17 persen menjadi 7,2941 per Dolar AS .
BERITA TERKAIT: