Houthi Digempur AS, Pasar Minyak Mendidih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 Maret 2025, 09:27 WIB
Houthi Digempur AS, Pasar Minyak Mendidih
Ilustrasi/RMOL
rmol news logo Operasi militer yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) di Yaman untuk menanggapi serangan kelompok Houthi, serta data ekonomi positif dari China, telah memberikan dampak signifikan terhadap pasar minyak global.

Dikutip dari Reuters, Selasa 18 Maret 2025, harga minyak mentah Brent naik 49 sen atau 0,7 persen menjadi 71,07 Dolar AS per barel, sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 40 sen atau 0,6 persen menjadi 67,58 Dolar AS.

Naiknya harga tak lepas dari tanggapan pasar terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump pada hari Senin, di mana ia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan apa pun yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang didukung di Yaman, sambil terus memperluas operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Trump kembali ke Gedung Putih.

Pada Sabtu, 15 Maret 2025, AS melancarkan serangan udara terhadap posisi-posisi Houthi di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa. Serangan ini menewaskan 53 orang, termasuk lima anak-anak dan dua wanita, serta menyebabkan 98 orang luka-luka. 

Kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah dan provinsi Al Jawf di utara ibu kota Sanaa menjadi sasaran pada hari Senin.

Data ekonomi Tiongkok juga mendukung harga, di mana pada periode Januari-Februari menunjukkan pertumbuhan positif. Penjualan eceran meningkat 4,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, didorong oleh belanja selama perayaan Tahun Baru Imlek. 

"Kombinasi peningkatan stimulus dari Tiongkok dan meningkatnya serangan oleh pemberontak Houthi memberikan dorongan signifikan (untuk minyak) pagi ini," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Faktor lain yang mempengaruhi gerakan pasar adalah rencana produsen minyak OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak mulai April. 

Namun, prospek sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran lebih dari sekadar mengimbangi peningkatan produksi OPEC+ secara bertahap, kata kepala strategi komoditas Saxo Bank Ole Hansen.

"Rencana China untuk meningkatkan konsumsi dan risiko Laut Merah baru" mendukung pasar pada hari Senin, tambahnya.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA