Dikutip dari
CNBC, indeks ASX 200 Australia dibuka naik sebesar 0,41 persen. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka cenderung mendatar dan Kosdaq naik 0,61 persen.
Indeks Nikkei 225, Jepang dibuka mendatar, kemudian naik 0,42 persen atau 150,75 poin, menjadi 36.940,77. Topix juga bergerak flat.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan net sell asing, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melamah 0,26 persen menjadi 6.647.
Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), di New York Stocks Exchange, jatuh 0,83 persen ke 16,73 Dolar AS.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berisiko terkoreksi, selama pasar masih diwarnai berlanjutnya aksi wait and see di tengah net sell asing.
Kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif 200 persen untuk impor minuman keras dari Uni Eropa mulai 2 April mendatang. Langkah ini sebagai balasan atas penerapan tarif 50 persen impor wiski dari AS oleh Uni Eropa.
Hal ini semakin memperkeruh iklim perdagangan global yang sebelumnya sudah tegang dan berpengaruh terhadap pergerakan saham.
Kurs Dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Investor mengonsolidasikan posisi setelah aksi jual greenback sejak awal pekan. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2 persen menjadi 103,80.
BERITA TERKAIT: