Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent naik tipis sebesar 16 sen atau 0,2 persen menjadi 69,46 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat 5 sen atau 0,1 persen menjadi 66,36 Dolar AS per barel.
Sehari sebelumnya, Brent sempat mencapai 68,33 Dolar AS per barel, level terendah sejak Desember 2021. Penurunan ini dipicu oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS yang melebihi perkiraan dan keputusan OPEC+ untuk menaikkan kuota produksi saat tarif baru AS diberlakukan pada hari Selasa.
Rencana kesepakatan damai anatara Rusia dan Ukraina juga masih terus mempengaruhi pergerakan pasar.
"Kabar OPEC tentang penambahan barel bulan depan, bersama dengan kesepakatan damai Rusia/Ukraina yang kini tampak lebih menjanjikan dan naik turunnya tarif membuat minyak mentah tetap berada dalam perdagangan yang fluktuatif," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.
Keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak mulai April 2025, dengan tambahan 138.000 barel per hari, merupakan langkah pertama sejak 2022.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan harga minyak. OPEC+ juga menyatakan bahwa peningkatan produksi ini dapat dihentikan atau dibalik jika kondisi pasar berubah, guna menjaga stabilitas.
Kenaikan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan juga turut menambah tekanan pada harga minyak. Data terbaru menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS meningkat lebih dari yang diperkirakan, yang dapat mempengaruhi permintaan global akan energi.
BERITA TERKAIT: