Investor khawatir tentang dampak kebijakan tersebut terhadap pertumbuhan global. Investor juga khawatir Uni Eropa akan menjadi target berikutnya, karena Trump memberlakukan bea masuk sebesar 25 persen bagi mobil dan impor lainnya dari UE minggu lalu.
Semua bursa regional berakhir di zona merah. Dikutip dari
Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 2,14 persen atau 12,06 poin menjadi 551,07 pada penutupan perdagangan Selasa 4 Maret 2025 atau Rabu pagi WIB. Keruntuhan ini adalah hari terburuk sejak Agustus 2024.
Indeks DAX Jerman melemah dari rekor tertinggi yang dicapai pada sesi Senin lalu, yaitu merosot 3,54 persen atau 820,21 poin menjadi 22.326,81.
Indeks FTSE 100 Inggris menyusut 1,27 persen atau 112,31 poin jadi 8.759,00.
CAC Prancis kehilangan 1,85 persen atau 151,79 poin menjadi 8.047,92.
Sektor otomotif yang paling terpukul. Saham Stellantis jatuh 10,2 persen. BMW turun 5,9 persen. Ferrari jatuh 4,4 persen.
Analis mengatakan, beberapa hari lalu masih ada harapan bahwa Trump hanya mengancam dan tidak benar-benar memberlakukan kebijakan tarif tersebut.
"Pasar ekuitas global sedikit terkejut oleh hal itu," kata Joris Franssen, analis Van Lanschot Kempen.
"Pabrikan otomotif memiliki sebagian rantai pasokan dan manufaktur di luar Amerika, yang akan memukul bisnis ini... pertanyaan besarnya adalah apakah mereka dapat menetapkan harga tarif ini untuk end-consumer." lanjutnya.
Jasa keuangan dan perbankan masing-masing anjlok 3,7 persen dan 3,8 persen. Saham sektor energi juga amblas 4,2 persen.
Selain tarif, Trump menghentikan bantuan militer ke Ukraina. Langkah ini agaknya menegaskan bahwa negara-negara Eropa mungkin perlu meningkatkan anggaran pertahanan mereka.
Sektor kedirgantaraan dan pertahanan, yang mencapai rekor puncak pada sesi sebelumnya, akhirnya turun 1,5 persen.
BERITA TERKAIT: