Dikutip dari
Reuters, minyak mentah Brent turun 1,19 Dolar AS atau 1,6 persen menjadi 71,62 Dolar AS per barel, pada penutupan perdagangan Senin, 3 Maret 2025 atau Selasa pagi WIB.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1,39 Dolar AS atau 2,0 persen menjadi 68,37 Dolar AS per barel.
Ini merupakan harga terendah Brent sejak 6 Desember 2024 dan WTI sejak 9 Desember 2024.
Menurut Bob Yawger, analis energi dari Mizuho, harga minyak sedang menghadapi tekanan dari berbagai faktor.
Salah satunya adalah keputusan OPEC+, yang tetap pada rencana mereka untuk meningkatkan produksi minyak mulai April. Sejak 2022, kelompok negara produsen minyak ini telah memangkas produksi sebesar 5,85 juta barel per hari atau sekitar 5,7 persen dari pasokan global, sebagai upaya menjaga harga tetap stabil.
Selain itu, data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan perlambatan di sektor manufaktur, yang bisa berdampak pada menurunnya permintaan minyak.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi pasar minyak adalah perkembangan dalam pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia yang masih menemui jalan buntu.
BERITA TERKAIT: