Mata uang Garuda itu menguat 69 poin atau tumbuh 0,42 persen dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan pantauan
RMOL, mayoritas mata uang Asia bergerak menguat hari ini. Baht Thailand naik 0,03 persen, Yen Jepang menguat 0,34 persen, dan Ringgit Malaysia tumbuh 0,13 persen.
Selanjutnya Won Korea Selatan menguat 0,31 persen, dan Dolar Singapura naik 0,01 persen hari ini.
Di sisi lain mayoritas mata uang negara maju ikut menguat. Poundsterling Inggris naik 0,06 persen, Dolar Australia menguat 0,25 persen, Dolar Kanada tumbuh 0,11 persen, dan Euro Eropa naik 0,09 persen.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan Rupiah hari ini menguat karena Dolar AS terkoreksi imbas data ekonomi AS yang diprediksi mengalami perlambatan.
“Para pedagang mencerma penjualan ritel yang jauh lebih lemah dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran tentang kekuatan belanja konsumen AS. Penjualan ritel turun 0,9 persen bulan lalu yang kemungkinan terdampak oleh cuaca buruk dan kebakaran hutan di LA,” kata Andry dalam rilis hariannya.
Ia pun memprediksi kurs Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 16.220 dan 16.305 per Dolar AS.
BERITA TERKAIT: