Pada penutupan perdagangan, Kamis 6 Februari 2025, saham BCA turun ke Rp8.950, bahkan sempat menyentuh titik terendahnya dalam enam bulan di Rp8.925. Pelemahan ini terjadi di tengah beredarnya isu bahwa BCA menjadi target serangan kelompok ransomware.
Isu tersebut pertama kali diungkap oleh akun
@bjorkanesiaaa di platform X. Dalam unggahannya, akun itu menyebut kelompok peretas mengancam akan membobol 4,9 juta database yang diklaim sebagai data nasabah BCA dan memuat tangkapan layar tertulis 890.000 layar
accesses.
"Sebuah kejutan bagi bank-bank di Indonesia. Jika tidak merespon hal ini maka BCA akan mengalami pembobolan besar-besaran," tulis Bjorka dalam unggahannya, Rabu 5 Februari 2025.
Saham BBCA sendiri terus berada di zona merah sejak awal pekan, mencatatkan tren pelemahan pada perdagangan 3–6 Februari 2025.
Sementara dalam tiga bulan terakhir, saham BCA telah merosot hingga 14,35 persen.
BERITA TERKAIT: