Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, hal tersebut berdasarkan pantauan pihaknya.
"Monitoring kami menunjukkan realisasinya, hampir semua digunakan insentif itu untuk penyaluran kredit di sektor-sektor perumahan," katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Januari 2025 di Jakarta, dikutip Kamis 16 Januari 2025.
Menurutnya, insentif KLM telah berdampak langsung pada pertumbuhan kredit perbankan. Di mana, pada 2024, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,39 persen secara tahunan (YoY).
Tanpa insentif KLM, pertumbuhan kredit bank kemungkinan sulit mencapai target BI, di mana BI menargetkan pertumbuhan kredit di 2024 di kisaran 10 hingga 12 persen.
Hingga pekan kedua Januari 2025, BI mencatat insentif KLM yang telah disalurkan mencapai R 295 triliun. Nilai insentif tersebut meningkat sebesar Rp36 triliun dari Rp259 triliun pada akhir Oktober 2024.
Ke depan, KLM di sektor-sektor yang merupakan prioritas program pemerintah, termasuk perumahan, akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
Bank Indonesia memberi dukungan terhadap program tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, sektor perumahan sudah masuk dalam sektor-sektor prioritas kebijakan KLM BI.
BERITA TERKAIT: