Merespons isu tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan sama halnya dengan stock market atau pasar saham, tren penurunan Rupiah juga tidak bisa dilihat hanya dalam sehari.
"Itu kita nggak bisa lihat sehari. Kayak stock market nggak bisa dilihat sehari. Nanti kita lihat, nanti kita lihat," ujarnya kepada wartawan tak lama setelah mengantar keberangkatan Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Selasa, 17 Desember 2024.
Berbeda dengan Indonesia, mayoritas mata uang Asia justru kompak menguat terhadap Dolar AS. Seperti Dolar Singapura yang menguat 0,06 persen, Dolar Hong Kong dan Yen Jepang yang menguat 0,01 persen, dan Won Korea Selatan melonjak 0,20 persen,
Sementara, Yuan China jatuh 0,14 persen. Di sisi lain, mata uang negara maju juga kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,06 persen, Dolar Australia menguat 0,05 persen, dan Euro Eropa 0,10 persen.
Kemudian ada Dolar Kanada tumbuh 0,01 persen, dan Franc Swiss naik 0,12 persen hari ini.
BERITA TERKAIT: