Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Situasi Timur Tengah Terkendali, Harga Minyak Naik Tipis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 11 Desember 2024, 09:20 WIB
Situasi Timur Tengah Terkendali, Harga Minyak Naik Tipis
Ilustrasi/Ist
rmol news logo Harga minyak naik tipis pada perdagangan Selasa 10 Desember 2024 seiring meningkatnya permintaan di Tiongkok, pembeli terbesar dunia.

Dikutip dari Reuters, Rabu 11 Desember 2024, harga minyak mentah Brent naik 5 sen atau 0,07 persen dan ditutup pada 72,19 Dolar AS per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada 68,59 Dolar AS per barel, naik 22 sen atau 0,32 persen. Kedua harga acuan minyak tersebut telah naik lebih dari 1 persen pada hari Senin.

Perubahan harga muncul saat ada laporan bahwa Tiongkok akan mengadopsi kebijakan moneter yang cukup longgar pada tahun 2025, di tengah upaya Beijing untuk mencoba memacu pertumbuhan ekonomi. Ini akan menjadi pelonggaran pertama dalam 14 tahun, meskipun rinciannya masih sedikit.

Impor minyak mentah Tiongkok juga tumbuh setiap tahunnya untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, melonjak pada bulan November dari periode tahun sebelumnya.

"Namun, peningkatan tersebut lebih merupakan fungsi penimbunan daripada peningkatan permintaan," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

"Perekonomian hanya akan terstimulasi oleh membaiknya sentimen dan belanja konsumen, oleh kenaikan permintaan agregat domestik yang digaungkan dalam peningkatan inflasi konsumen yang sehat," tambahnya.

Analis senior di Price Futures Group mengatakan, spekulasi tentang permintaan musim dingin juga menjadi faktor.

"Dana lindung nilai mulai membeli karena ketatnya pasokan di pasar Eropa musim dingin ini," katanya.

Selain kedua faktor tersebut, pergeseran harga juga dipengaruhi oleh mulai terkendalinya situasi Timur Tengah pasca penggulingan presiden Suriah Bashar Al Assad.

"Ketegangan di Timur Tengah tampaknya terkendali, yang menyebabkan para pelaku pasar memperkirakan risiko rendah yang berpotensi menimbulkan dampak lebih luas di kawasan yang mengakibatkan gangguan pasokan minyak yang signifikan," kata ahli strategi pasar IG, Yeap Jun Rong.

Meskipun Suriah sendiri bukan produsen minyak utama, namun letaknya strategis dan memiliki hubungan kuat dengan Rusia dan Iran.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA