Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bisa mengikuti jejak negara negara di Asia yang telah lebih dulu mengembangkan KEK yang produktif, seperti China, Vietnam, dan Thailand.
"Mengingat arahan Presiden dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen, salah satunya inisiatif yang dapat mewujudkannya adalah melalui KEK," kata Airlangga dalam kegiatan Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, dikutip Selasa 10 Desember 2024.
Airlangga berharap Indonesia tidak tertinggal dengan negara lainnya.
"Kita tidak punya waktu banyak, target kita (pengembangan KEK) tiga sampai empat tahun," jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menilai kondisi geopolitik saat ini, justru menjadi momentum bagi pengembangan KEK Indonesia.
Ia pun menyinggung ketidakstabilan politik di Korea Selatan dan tumbangnya rezim Bashar al-Assad di Suriah yang dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meyakinkan para investor bahwa sistem politik di kawasan ASEAN, khususnya Indonesia termasuk paling stabil.
Airlangga mengimbau agar Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
"Kita harus berkompetisi dengan Thailand, dengan Vietnam," ujarnya.
Saat ini terdapat sekitar 24 proyek KEK yang tersebar di berbagai sektor termasuk manufaktur, kesehatan, pendidikan, serta ekonomi digital.
Sepanjang 2024, investasi yang telah masuk ke KEK menyentuh Rp. 242,5 triliun dengan menyerap 151 ribu tenaga kerja dan 394 pelaku usaha.
Airlangga menekankan, masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 24 KEK tersebut, dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
BERITA TERKAIT: