Menteri Perdagangan Budi Santoso berharap, sinergi tersebut bisa menciptakan sinkronisasi kegiatan pembinaan oleh para pemangku kepentingan untuk mendukung UMKM BISA Ekspor.
"Kami juga berharap tercipta penguatan ekosistem dan kebijakan UMKM BISA Ekspor dengan merangkul semua pemangku kepentingan,” ujar Mendag Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Desember 2024.
Kemendag memiliki instrumen perwakilan di luar negeri yang bisa membantu memasarkan produk-produk UMKM. Ini bisa diperkuat dengan Kementerian UMKM yang memiliki UMKM binaan berkualitas ekspor.
Sementara itu, perguruan tinggi memiliki inkubasi bisnis untuk menyiapkan wirausaha untuk bisa ekspor.
“Jadi, ini sinergi yang bagus yang kita kerjakan bersama-sama,” ungkap Mendag.
Dalam meningkatkan daya saing dan mempercepat keberhasilan Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag memiliki program pembinaan berupa pengembangan produk, pengembangan pelaku usaha, dan pengembangan pasar ekspor.
Kemendag punya Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) untuk melatih dan mendidik pelaku usaha sampai menjadi eksportir.
Ada juga Pusat Pengembangan Desain (Indonesia Design Development Center) yang memberikan konsultasi desain kepada pelaku usaha. Sementara pengembangan pasar dilakukan dengan optimalisasi peran perwadag di luar negeri.
BERITA TERKAIT: