Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Rapat Kerja dan Evaluasi Pelaksanaan Program hingga Triwulan ke-3 Tahun 2024 dengan Komisi XII DPR RI pada Selasa 3 Desember 2024.
"Realisasi investasi dari bidang hilirisasi tercatat berkontribusi sebesar Rp272,91 triliun hingga September 2024," kata Rosan di Kompleks Senayan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Rosan merinci realisasi investasi ini dihasilkan dari berbagai hilirisasi seperti mineral, kehutanan, pertanian, minyak dan gas, hingga ekosistem kendaraan listrik.
"Sektor hilirisasi terbesar dari smelter yang berkontribusi kurang lebih Rp170,78 triliun, kemudian sektor investasi terbesar lainnya dari pertanian khususnya di industri pengolahan CPO sebesar Rp44,09 triliun, ketiga kehutanan industri pulp & paper sebesar Rp33,72 triliun," kata Rosan.
Selain itu, hilirisasi minyak dan gas bumi dalam industri petrokimia tercatat sebesar Rp17,46 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik dari baterai kendaraan listrik mencatat nilai realisasi investasi Rp6,86 triliun.
Adapun kata Rosan, angka tersebut mencapai 21,6 persen dari total investasi yang ditargetkan tahun ini. Ke depannya ia berharap hilirisasi dapat diperluas ke dalam sektor-sektor lain di Indonesia.
"Memang ini hilirisasi cukup signifikan pada realisasi investasi kami. Kita harapkan ke depannya bukan hanya dari sektor ini tapi sektor lain seperti perikanan juga akan dilakukan hilirisasi atau nilai tambah," tandasnya.
BERITA TERKAIT: