Bank of Thailand (BOT) mengatakan, hal itu dipicu oleh karena pariwisata, ekspor, dan konsumsi swasta makin membaik, yang dibantu oleh langkah-langkah stimulus ekonomi pemerintah.
"Ekspor, pendorong utama ekonomi, naik 14,2 persen pada bulan Oktober dari tahun sebelumnya, sementara impor naik 17,1 persen, menghasilkan surplus perdagangan sebesar 1,4 miliar Dolar AS," kata Bank of Thailand dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Sabtu 30 November 2024.
Produksi industri, tidak termasuk mobil, meningkat sejalan dengan permintaan domestik dan ekspor.
Surplus giro berjalan mencapai 0,7 miliar Dolar AS pada Oktober, naik sedikit dari surplus bulan September sebesar 0,6 miliar Dolar AS, kata BOT.
Konsumsi swasta meningkat 0,8 persen pada bulan Oktober, sementara investasi swasta naik 4,5 persen, dan belanja pemerintah juga meningkat tajam.
Pariwisata, pendorong ekonomi utama lainnya, membantu sektor jasa. Namun, hambatan struktural menekan pendapatan bisnis dan rumah tangga di beberapa kelompok, kata BOT.
BOT memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 persen dalam keputusan yang mengejutkan pada tinjauannya pada 16 Oktober.
BOT juga menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB 2024 menjadi 2,7 persen dari 2,6 persen, tetapi memangkas prospek pertumbuhan 2025 menjadi 2,9 persen dari 3,0 persen.
Perekonomian tumbuh 3 persen per tahun pada kuartal Juli-September, laju tercepat dalam dua tahun, tetapi pejabat dan analis melihat peningkatan tantangan untuk mempertahankan momentum tahun depan.
BERITA TERKAIT: