Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bansos tersebut berupa subsidi listrik yang akan digelontorkan untuk masyarakat kelas menengah dan masyarakat miskin.
Menurut Luhut, bansos subsidi listrik dipilih untuk menghindari potensi penyalahgunaan bantuan tunai.
"Karena kalau diberikan (BLT) ke rakyat takut dijudikan lagi nanti," kata Luhut kepada wartawan di Jakarta, Rabu 27 November 2024.
Luhut menjelaskan, penyaluran subsidi listrik dianggap lebih efektif karena datanya sudah tercatat dengan baik di sistem pemerintah.
"Kalau listrik itu kan datanya lengkap. Jadi mungkin saya lagi dihitung apakah dari 1.300 sampai 1.200 watt ke bawah, ya orang-orang yang mungkin udah enggak bayar 2-3 bulan. Lagi dihitung lah," tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Ekonomi itu juga mengindikasikan bahwa rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen kemungkinan besar akan ditunda. Menurutnya, pemerintah masih mempersiapkan berbagai stimulus ekonomi untuk mengantisipasi dampak kenaikan PPN terhadap daya beli masyarakat.
"Ya, hampir pasti diundur, biar dulu jalan tadi yang (stimulus). Ya, kira-kira begitulah (menunggu stimulus)," ujar Luhut.
BERITA TERKAIT: