Pekerjaan rumah besar pemerintahan Prabowo kini nampaknya semakin berat, dengan nilai tukar Rupiah yang kembali mendekati level psikologis nya di kisaran Rp16.000 per Dolar AS. Pantauan terkini di sesi perdagangan pertengahan pekan ini, Rabu 20 November 2024 menunjukkan, Rupiah diperdagangkan di Rp15.859 per Dolar AS atau melemah 0,21 persen.
Rupiah tercatat berupaya menguat moderat dalam beberapa hari sesi perdagangan sebelumnya, namun terlihat kesulitan untuk bertahan di zona penguatan di sepanjang sesi hari ini.
Kepungan sentimen global yang belum jauh beranjak dari pesimisme, memaksa Rupiah menjalani sesi perdagangan yang sulit. Pantauan juga memperlihatkan, gerak nilai tukar mata uang Asia yang bervariasi dan dalam rentang terbatas. Gerak di rentang terbatas mata uang Asia terutama dilatari oleh mandeknya rebound teknikal yang terjadi pada mata uang utama dunia.
Pelaku pasar terlihat masih menantikan rilis data inflasi terkini AS untuk menentukan arah lebih jauh, di tengah sentimen kemenangan Trump yang memantik aksi panik memborong Dolar AS. Sementara terkhusus pada Rupiah, pelemahan yang masih bertahan di tengah suntikan sentimen dari rilis keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga.
Laporan lebih jauh menyebutkan, pihak Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di kisaran 6 persen dalam pertemuan siang ini. Keputusan ini dinilai sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun sentimen kurang menguntungkan dari pasar global masih bertahan, rilis keputusan Bank Indonesia tersebut akhirnya gagal dimaksimalkan untuk mengangkat Rupiah. Rupiah memang terlihat mampu mengikis kemerosotan usai rilis Bank Indonesia, namun kisaran pengikisan yang terjadi terlalu kecil.
BERITA TERKAIT: