Direktur Operasi dan Produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Hartono mengatakan, harga jual emas Antam akan semakin bersaing di pasaran setelah perusahaan mendapat pasokan bahan baku emas dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Ia menuturkan, selama ini Antam selalu impor emas yang diproduksi untuk kepentingan penjualan domestik. Maka dengan adanya kerja sama dengan Freeport tentu ada pengaruh terhadap penyimpanan devisa bagi negara.
"Pembelian emas dari Freeport ini tentunya akan menurunkan harga pokok penjualan," terang Hartono di Jakarta, dikutip Jumat 15 November 2024.
Pada 7 November 2024 lalu, Antam menandatangani kesepakatan dengan PT Freeport, yang dalam perjanjian itu PT Antam akan menggunakan Freeport sebagai penyedia produk 99,99 persen emas murni sebanyak 30 ton dalam setahun.
Kerja sama ini juga memberikan peluang yang besar kepada Antam untuk meningkatkan daya saing, baik di pasar domestik maupun global, serta berkontribusi pada penguatan sektor industri logam mulia.
"Dengan keberadaan pasokan emas dari Freeport tentunya Antam dapat lebih optimal dalam menjalankan operasinya dan meningkatkan kapasitas produksi logam mulia dalam negeri yang pada gilirannya tentu ini mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Hartono.
Ia mengungkapkan bahwa pada 2022, Antam berhasil menjual emas sebanyak 33 ton. Lalu pada 2023 mencapai sekitar 26 ton, dan 2024 sudah mencapai 35 ton. Hartono bahkan memproyeksi Antam bisa menjual sampai 40 ton emas hingga akhir tahun nanti.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, sinergi antara Antam dengan Freeport akan menghemat devisa hingga Rp200 triliun.
Erick menyebut, selama ini Antam selalu melakukan impor untuk bahan baku emas batangan. Kerja sama antara dua anak usaha MIND ID, BUMN Holding Pertambangan itu, maka akan terjadi penghematan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Antam selama ini beli bahan bakunya impor ya, dengan sekarang ada Freeport punya smelter yang bisa produksi sampai 50 ton, nanti dibeli 30 ton (oleh Antam), itu penghematannya hampir Rp200 triliun. Itu besar sekali," ungkap Erick dalam acara Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Logam Emas antara Antam dan PTFI di Jakarta, pekan lalu.
BERITA TERKAIT: