Hal ini berdasarkan temuan dari uji cepat (rapid test) oleh Bapanas dan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) terhadap residu pestisida anggur Shine Muscat.
Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangak Yusra Egayanti mengungkapkan, uji rapid test dilakukan di hampir 100 titik kabupaten dan kota dan hasilnya sebagian besar 90 persen negatif, 10 persen ada kandungan residu dalam jumlah aman, sehingga aman dikonsumsi.
"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman. Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya,” ujar Yusra dalam keterangannya, seperti dikutip Jumat 1 November 2024.
"Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional tersebut, kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat melalui sampling dan uji lab secara berkala” ujar Yusra.
Sebelumnya, Kepala Baoanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya pada Rabu, 30 Oktober 2024 menegaskan akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait laporan ditemukannya residu kimia pada anggur Shine Muscat di Thailand.
Ia mengatakan, telah meminta OKKP dan OKKPD provinsi untuk mengetatkan pengawasan keamanan pangan segar guna memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.
Kasus bermula di Thailand di mana dilaporkan ditemukan adanya residu pestisida di atas batas aman pada Anggur Shine Muscat yang diimpor dari China.
Meskipun hasil pengujian cepat menunjukkan anggur tersebut aman dikonsumsi, Bapanas tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memastikan keamanan dengan memilih anggur yg memiliki izin edar dan mencucinya dengan air mengalir yg bersih sebelum dikonsumsi.
BERITA TERKAIT: