Prekursor merupakan bahan utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, khususnya bagian katode.
Bahlil mengonfirmasi bahwa prekursor yang diproduksi di pabrik pengolahan nikel di Kawasan Industri Weda Bay, Pulau Halmahera, Maluku Utara ini akan dikirimkan ke perusahaan milik Elon Musk, Tesla.
Pada kesempatan sebelumnya, ketika Bahlil masih menjabat sebagai Menteri Investasi, ia menyatakan bahwa ekspor ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2025.
"Kemarin dari Huayou sedang bangun prekursor di Maluku Utara untuk suplai permintaan Tesla. Jadi ke depan, 1 Januari 2025 Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekursor dari pabriknya di Weda Bay," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal II 2024 di Jakarta, Senin, 29 April 2024.
Namun, kali ini Bahlil memastikan bahwa pengiriman prekursor akan dilakukan pada November 2024, lebih cepat dua bulan dari jadwal awal.
"Prekursor kan bulan depan sudah kita ekspor untuk ke Amerika, untuk memenuhi Tesla, yang ada di Weda Bay," ujar Bahlil dalam sebuah diskusi dengan media, Jumat, 18 Oktober 2024.
Prekursor ini terdiri dari campuran nikel, kobalt, dan mangan, yang digunakan untuk memproduksi katoda baterai lithium-ion.
Proses pengolahan nikel menjadi prekursor dilakukan oleh Huaneng New Material Indonesia, anak perusahaan PT Huayou Indonesia, yang berlokasi di kawasan industri Weda Bay, Maluku Utara. Kawasan ini merupakan pusat pengolahan nikel di Indonesia, dengan fokus pada produk seperti Ferro Nickel, Nickel Matte, dan Ni-Co MHP (nikel dan kobalt).
Meskipun Bahlil tidak merinci volume prekursor yang akan dikirim atau kebutuhan Tesla, ia menegaskan bahwa ini adalah bagian penting dari program hilirisasi pemerintah. Dia juga menambahkan bahwa rincian lebih lanjut akan diumumkan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
"Nanti kita umumkan, kita resmikan dulu, baru kita umumkan," jelasnya.
BERITA TERKAIT: