Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Proyeksi Laju Rupiah Jelang Pelantikan Prabowo, Ini Kata Analis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 14 Oktober 2024, 12:45 WIB
Proyeksi Laju Rupiah Jelang Pelantikan Prabowo, Ini Kata Analis
Ilustrasi/Net
rmol news logo Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS diproyeksikan perkasa pada perdagangan pekan depan atau jelang pemerintahan baru. 

Beberapa analis mengatakan, pelaku pasar cukup yakin pemerintahan baru akan melanjutkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang diwariskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pekan lalu, atau Jumat 11 Oktober 2024, Rupiah ditutup menguat 0,64 persen ke level Rp15.577,5 per Dolar AS. Adapun indeks Dolar AS menguat 0,14 persen ke 102,84. 

Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan, pelaku pasar yakin Prabowo melanjutkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang diwariskan oleh Jokowi. 

"Sehingga pelaku pasar tidak terlalu mencemaskan hal ini sekarang," kata Fikri, dikutip dari Ipotnews, Senin.

Sebaliknya pelaku pasar masih berada dalam tekanan beberapa faktor eksternal. Data inflasi AS baik inflasi konsumen (CPI) maupun inflasi produsen (PPI), belum menunjukkan penurunan yang signifikan pada September.

Data inflasi Eropa September akan diumumkan pada Kamis besok. Kemungkinan data semakin melandai dan berpotensi mendorong penurunan suku bunga acuan bank sentral Eropa (ECB). Ini bisa menekan kurs Euro dan memperkuat indeks Dolar AS, yang pada akhirnya bisa menekan kurs Rupiah.

"Jadi kurs Rupiah minggu ini bisa berada pada kisaran Rp15.600 - Rp15.800 per dolar AS," pungkas Fikri.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan Rupiah ke depan. Dari luar negeri, terdapat indikasi penguatan Rupiah seiring dengan data ekonomi di AS yang relatif lebih stabil.

"Pasar mendukung kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed, yang kemungkinan menurunkan suku bunga," kata Ibrahim. 

Menurutnya, harga produsen AS tidak berubah pada September 2024 yang mengindikasikan pemangkasan lanjutan suku bunga The Fed. Pengangguran AS yang relatif lebih tinggi juga mengindikasikan kinerja data tenaga kerja AS yang mengalami penurunan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA