Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 0,24 persen secara harian ke 2.628,63 Dolar AS per troy ons pada Senin, melampaui rekor penutupan tertinggi pada tiga hari sebelumnya.
Kenaikan selama tiga hari berturut-turut ini terjadi setelah Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) memangkas suku bunga pertama dalam empat tahun terakhir pada pekan lalu, dan memberi sinyal pemangkasan lebih lanjut ke depannya.
Komite kebijakan (FOMC) The Fed pada Rabu lalu menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dan menyebut akan ada pemangkasan tambahan lagi sebesar 50 poin lagi sebelum akhir tahun.
Pengurangan suku bunga ini mengurangi biaya kepemilikan emas, sehingga meningkatkan minat institusi terhadap logam mulia tersebut. Saxo Bank menyebutkan bahwa pasar membutuhkan konsolidasi.
“Pasar terlihat semakin memerlukan konsolidasi. Namun saat ini, konsolidasi yang mendalam diperlukan untuk mengguncang hedge fund yang memegang taruhan terbesar pada kenaikan harga sejak 2020,” kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires.
Di sisi lain, Daniel Ghali, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, mengungkapkan bahwa posisi dana makro pada emas mencapai level tertinggi sepanjang masa pekan lalu. Hal ini menimbulkan risiko signifikan, di mana kemungkinan besar aktivitas penjualan berskala besar dapat terjadi, yang dapat memicu fluktuasi harga yang tajam di pasar emas.
“Aktivitas penjualan berskala besar bisa saja muncul,” kata Ghali dikutip Dow Jones Newswires.
BERITA TERKAIT: