Menurut angka awal yang dirilis oleh Kementerian Keuangan pada Rabu (17/9), hingga Agustus total ekspor negara tersebut mencapai 8,4 triliun Yen (Rp907.8 triliun), naik 5,6 persen dari bulan yang sama tahun lalu. Sementara total impor mencapai 9,1 triliun Yen atau naik 2,3 persen.
Dikutip dari
Nikkei Asia, Kamis (8/9), neraca perdagangan secara keseluruhan menghasilkan defisit untuk bulan kedua berturut-turut, sebesar 695,3 miliar Yen.
Ekspor peralatan pembuatan chip meningkat 55,2 persen. Ekspor komponen elektronik seperti semikonduktor juga naik 15 persen.
Dari segi volume, total ekspor turun 2,7 persen, yang menunjukkan bahwa harga yang lebih tinggi, bukan permintaan yang substansial, mendorong pertumbuhan ekspor secara keseluruhan dalam hal nilai. Volume impor turun 3,8 persen.
Menurut data awal yang dirilis oleh Bank Jepang minggu lalu, harga ekspor Jepang bulan Agustus dalam yen naik 2,6 persen dari bulan yang sama tahun lalu. Harga impor juga naik 2,6 persen.
BERITA TERKAIT: