Perwakilan perdagangan AS, Katherine Tai, mengumumkan pada Jumat bahwa pungutan baru tersebut terutama akan memengaruhi barang-barang seperti kendaraan listrik dan semikonduktor.
"Kenaikan tarif yang ditetapkan hari ini akan menargetkan kebijakan dan praktik merugikan Republik Rakyat China yang terus berdampak pada pekerja dan bisnis Amerika," kata Tai dalam siaran pers, seperti dikutip dari
RT, Sabtu (14/9).
Ia menegaskan kembali bahwa langkah-langkah tersebut ditujukan untuk melindungi pekerja dan bisnis Amerika dalam menghadapi praktik perdagangan yang tidak adil.
Gedung Putih pertama kali mengumumkan kenaikan tarif pada Mei tahun ini. Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan bahwa sejak itu mereka telah berupaya menyelesaikan tarif dan menetapkan tanggal berlakunya tindakan tersebut berdasarkan masukan dari publik Amerika.
Menurut dokumen akhir bertanggal 12 September, bea masuk akan naik hingga 100 persen untuk kendaraan listrik, 50 persen untuk sel surya, dan 25 persen untuk baterai kendaraan listrik, baja, aluminium, masker wajah, dan beberapa produk lainnya mulai 27 September. Kenaikan tarif sebesar 50 persen untuk semikonduktor akan mulai berlaku tahun depan.
Tarif untuk sejumlah produk lainnya, seperti baterai kendaraan non-listrik, sarung tangan medis, dan magnet permanen, akan dinaikkan secara bertahap selama dua tahun ke depan.
BERITA TERKAIT: