Hingga semester I-2024, realisasi bauran energi dari EBT mencapai 13,93 persen.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan perlunya komitmen investasi sehingga bisa mencapai target 20 persen
"Investasi salah satu yang terpenting yang belum tercapai, lalu komitmen untuk menjalankan investasi tersebut, juga infrastruktur yang saat ini kita dorong. Saat ini kita ingin adanya capaian yang lebih jelas lagi," kata Eniya di Jakarta, dikutip Selasa (10/9).
Adapun realisasi investasi subsektor EBTKE hingga semester I 2024 adalah 580 juta Dolar AS atau 46,8 persen dari target 2024 sebesar 1,23 miliar Dolar AS.
Eniya mengungkapkan masih dibutuhkan 14,02 miliar Dolar AS yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan 8.224,1 Megawatt (MW).
"Sampai tahun 2025 masih perlu 8.224,1 MW atau 8,2 Gigawatt (GW). Di mana ini investasi yang diperlukan adalah 14 miliar Dolar AS. Terdiri dari berbagai macam jenis EBT, ada biomasa, biogas, sampah, geothermal, air, hidro, baterai, dan seterusnya," jelasnya.
BERITA TERKAIT: