Seperti dikutip dari Associated Press, Senin (9/9), pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Jepang pada periode April-Juni 2024 ini didorong oleh upah pekerja dan pengeluaran warga.
Melambatnya ekonomi Jepang diprediksi terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi AS, karena Jepang bergantung pada ekspor ke negeri Paman Sam itu.
Selain itu, gejolak perdagangan dunia dan geopolitik, hingga ketidakpastian politik di Jepang menjadi salah satu faktor lain dari melemahnya ekonomi negara tersebut.
Melemahnya ekonomi Jepang juga menjadi masalah yang mendesak bagi negara tersebut, sebab Dana Moneter Internasional (IMF) telah memproyeksikan peringkat ekonomi Jepang akan merosot ke posisi kelima, setelah AS, Tiongkok, Jerman, dan India, pada tahun-tahun mendatang dengan laju saat ini.
Menurut Kantor Kabinet, ekonomi terbesar keempat di dunia itu tumbuh 0,7 persen pada kuartal I-2024, bangkit dari kontraksi yang terjadi di triwulan sebelumnya.
Adapun data PDB pada Senin menunjukkan permintaan domestik Jepang tumbuh sebesar 3,0 persen dari kuartal sebelumnya berkat konsumsi rumah tangga yang sehat dan investasi sektor swasta, serta investasi pemerintah. Sementara ekspor naik sebesar 6,1 persen.
Sebelumnya, PDB Jepang sempat menyusut 0,6 persen pada Januari-Maret per kuartal, setelah tumbuh 0,1 persen pada Oktober-Desember tahun lalu.
BERITA TERKAIT: