Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menjelaskan bahwa langkah ini dapat membantu menghemat anggaran negara mencapai Rp10 triliun, dan juga diklaim sejalan dengan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
"Penghematan anggaran sampai Rp10 triliun bisa kita lakukan dengan asumsi setiap rumah minimal 20 juta kepala keluarga di Indonesia melakukan penanaman di pekarangan," ujar Sudaryono, dikutip Selasa (27/8).
Pemerintah juga berencana meningkatkan pengadaan benih dan bibit yang akan didistribusikan kepada ibu rumah tangga, seperti benih cabai, tomat, terong, dan berbagai sayuran lainnya jika program ini berjalan sukses.
"Kita sudah menghitung bahwa kebutuhan-kebutuhan yang bisa dihemat dalam satu rumah tangga bisa mencapai Rp500 ribu, maka dikalikan dengan jumlah rumah tangga yang nanti diharapkan bisa melakukan P2L sebanyak 20 juta KK saja sudah luar biasa," kata Sudaryono.
Selain itu, Sudaryono menambahkan bahwa pemerintah juga mendorong peningkatan produksi pangan melalui berbagai program seperti food estate, smart farming, serta klaster khusus untuk ibu rumah tangga.
"Sekali lagi kaum perempuan atau ibu-ibu diharapkan mampu memanfaatkan pekarangannya untuk menanam tanaman pangan," tegasnya.
Sebagai informasi, P2L adalah program Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk mendorong masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: