Strategi ini dipaparkan oleh Diah dalam konferensi Future CFO Indonesia yang dihadiri oleh ratusan praktisi keuangan nasional dan internasional, yang berlangsung di Jakarta pada pekan lalu.
Diah memaparkan salah satu elemen penting dalam transformasi perusahaan adalah efisiensi dalam pengelolaan keuangan. PIS, terus mencapai pertumbuhan signifikan melalui penghematan biaya strategis dan investasi teknologi.
“Pada 2023, PIS telah melaksanakan berbagai transformasi strategis yang mendorong peningkatan laba bersih 60,94 persen year-on-year mencapai 330 juta Dolar AS, yang didukung pengurangan biaya operasional sebesar 69 persen,” jelas Diah dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (18/8).
Menurutnya, strategi kunci yang menghasilkan kinerja cemerlang tersebut di antaranya digitalisasi manajemen keuangan untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan profil kredit PIS, namun juga membuka peluang pendanaan baru, dan memperkuat posisi PIS di pasar internasional.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan berkelanjutan memerlukan keseimbangan strategis antara efisiensi biaya dan investasi. Dengan mengoptimalkan proses internal kami dan berinvestasi di area kunci seperti teknologi dan sumber daya manusia, kami dapat mendorong efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas atau peluang pertumbuhan. Track record kami mempertahankan peringkat kredit Baa3 adalah bukti kinerja kami yang sehat dan efisien,” ujar Diah.
Sebelumnya, PIS memperoleh peringkat kredit Baa3 dengan prospek stabil dari
Moody’s pada Desember 2023, yang dicapai kembali pada Mei 2024. Pengakuan ini mencerminkan kinerja keuangan dan operasional yang solid dan sangat sehat.
Hasil transformasi PIS juga mendorong rasio
Debt-to-EBITDA sebesar 0,97 (di bawah 1) diikuti dengan EBITDA
interest coverage ratio sebesar 23,09 kali. Kedua rasio tersebut menunjukkan PIS dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk pembayaran seluruh kewajiban beserta bunganya.
Perusahaan juga memperoleh pinjaman sindikasi sebesar 438 juta Dolar AS pada 2023 dengan biaya yang kompetitif, sehingga dapat mendukung ekspansi dan mempertahankan stabilitas keuangan. Hal ini didukung oleh gearing ratio PIS yang rendah sebesar 45 persen, menandakan PIS tidak bergantung sepenuhnya pada pendanaan yang berasal dari utang.
Diah menjelaskan, bahwa berbagai metrik keuangan ini mencerminkan keberhasilan pendekatan strategis PIS dalam mengelola utang dan mengoptimalkan struktur modalnya.
Diah telah berperan penting dalam memandu PIS melalui tantangan keuangan yang kompleks sejak bergabung pada Juni 2020.
“Dalam pasar yang
volatile saat ini, meningkatkan ketahanan perusahaan memerlukan lebih dari pendekatan tradisional. Kesuksesan PIS berakar pada digitalisasi dalam manajemen keuangan, yang mendorong efisiensi operasi dan meningkatkan pengambilan keputusan,” papar Diah yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun dalam perbankan korporat dan manajemen risiko.
Diah menekankan komponen kunci dari strategi PIS adalah
Integrated Maritime Information System (IMIS). IMIS menyediakan berbagai data
real-time yang terintegrasi seperti pelacakan kapal, monitoring kinerja dan keuangan, manajemen kargo, dan analitik data, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi operasional.
Tak hanya itu, alumnus Boston College, AS, ini menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja untuk transformasi digital.
“Dengan meningkatkan investasi dalam pelatihan dan pembelajaran, PIS memastikan karyawan dapat sepenuhnya memanfaatkan teknologi baru dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan,” papar Diah.
Dalam beberapa tahun terakhir, PIS terus mengadopsi pendekatan disiplin terhadap alokasi modal, secara strategis berinvestasi dalam kapal baru, serta memaksimalkan
return on asset sambil mempertahankan strategi
fleet allocation (alokasi armada) yang
prudent.
“Pendekatan yang seimbang ini memastikan bahwa PIS tetap gesit dan siap memanfaatkan peluang yang muncul. Kami berharap pencapaian kami dapat menjadi standar tinggi untuk ketahanan keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri logistik maritim global,” tutup Diah.
BERITA TERKAIT: