Bank Sentral dan Departemen Statistik mengatakan, produk domestik bruto (PDB) naik 5,9 persen, hampir sejalan dengan proyeksi 5,8 persen oleh 20 ekonom dalam jajak pendapat yang dilakukan
Reuters. Konsumsi swasta tetap kuat pada kuartal kedua, didukung oleh kuatnya investasi sektor swasta dan publik.
"Secara keseluruhan, perekonomian diperkirakan akan tumbuh mendekati batas atas kisaran 4 persen hingga 5 persen (yoy). Namun tentu saja, hal ini masih bergantung pada risiko eskalasi konflik geopolitik global dan rendahnya ekspektasi produksi komoditas," kata Gubernur BNM Abdul Rasheed Ghaffour, dikutip dari Reuters, Sabtu (17/8).
Ia menambahkan bahwa perekonomian juga mendapat manfaat dari dampak positif yang lebih besar dari siklus peningkatan teknologi global dan aktivitas pariwisata yang lebih kuat, selain dari implementasi yang lebih cepat dari proyek-proyek investasi yang sudah ada dan yang baru.
Konsumsi swasta meningkat 6,0 persen, naik dari 4,7 persen pada kuartal sebelumnya. Berdasarkan industri, sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,7 persen naik dari 1,9 persen pada kuartal sebelumnya.
Sektor jasa tumbuh 5,9 persen, naik dari 4,8 persen pada kuartal sebelumnya.
Ringgit menguat terhadap greenback pada paruh pertama tahun ini, mencapai level tertinggi dalam 16 bulan dan menunjukkan prospek positif bagi pertumbuhan ekonomi. Bank sentral melaporkan bahwa mata uang Malaysia terapresiasi sebesar 3,8 persen terhadap Dolar AS.
BERITA TERKAIT: