Dimensy.id
Apollo Solar Panel

RAPBN 2025, Jokowi Tekankan Belanja Berkualitas dan Pembiayaan Inovatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 17 Agustus 2024, 08:23 WIB
RAPBN 2025, Jokowi Tekankan Belanja Berkualitas dan Pembiayaan Inovatif
Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Jumat 16 Agustus 2024/Tangkapan layar RMOL
rmol news logo Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025 harus menekankan pada optimalisasi pendapatan, belanja yang berkualitas dan pembiayaan yang inovatif.
HUT 79 RI

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Jumat (16/8).

"Belanja akan dijaga benar-benar efisien dan produktif, agar selain mendukung program prioritas pemerintah, juga dapat menghasilkan multiplier effects yang kuat terhadap perekonomian," kata Jokowi. 

Rasio perpajakan juga agar terus dioptimalkan. 

"RAPBN 2025 juga menekankan pada inovasi pembiayaan yang fleksibel dengan kehati-hatian yang tinggi akan terus ditingkatkan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), penguatan peran Lembaga Pengelola Investasi, serta pendalaman pasar keuangan," lanjut Jokowi.

Menurutnya, untuk menunjang rencana tersebut maka gambaran besar arsitektur RAPBN 2025 adalah; Belanja Negara direncanakan sebesar Rp3.613,1 triliun yang terdiri dari, belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.693,2 triliun, serta Transfer ke Daerah sebesar Rp919,9 triliun.

Untuk anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp722,6 triliun. Menurut Jokowi, anggaran tersebut untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah dan pengembangan sekolah unggulan serta perluasan program beasiswa, serta pengembangan riset.

Pemerintah juga menganggarkan dana Rp361 triliun dari APBN untuk Program Kartu Indonesia Sehat selama sepuluh tahun pemerintahannya.

Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA