Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Pahala Mansury mengatakan, ajang IAF sudah sangat dinantikan oleh para pemimpin Afrika. Setidaknya, sudah ada lima kepala negara yang mengonfirmasi kehadirannya.
IAF ke-2 juga akan menjadi kesepakatan bisnis besar yang telah dinantikan. Indonesia sendiri menargetkan kesepakatan bisnis dengan nilai konkret sebesar 3,5 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp56 triliun di acara tersebut.
Pahala menyebut, kerja sama proyek antara RI-Afrika akan difokuskan juga untuk beberapa sektor lain, seperti pupuk dan energi.
“Indonesia juga menargetkan tercapainya kesepakatan antarpemerintah, termasuk kesepakatan perdagangan bebas (FTA) dengan negara-negara Afrika,” lanjut Pahala, dikutip Jumat (9/8).
Pahala menyoroti ekonomi Indonesia dan Afrika, yang populasi seluruhnya mencapai 1,4 miliar orang dan nilai PDB total mencapai 4,4 triliun Dolar AS (Rp70,49 kuadriliun), sebagai potensi besar yang harus terus diberdayakan.
Sejauh ini, Indonesia telah mengundang 222 delegasi bisnis yang mewakili sektor BUMN dan swasta dari berbagai negara Afrika. Wamenlu optimistis jumlah delegasi tersebut akan bertambah seiring dengan meningkatnya antusiasme terhadap penyelenggaraan IAF ke-2.
BERITA TERKAIT: