Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menegaskan, dengan kerja sama yang panjang akan mendorong penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dengan negara-negara Afrika dalam sektor energi dan mineral dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.
Hal itu ia sampaikan saat menjajaki peluang memperkuat kerja sama hilirisasi industri mineral terutama lithium.
"Saya baru saja mendengar dari Mozambik, dari Zimbabwe, bahwa mereka memiliki banyak mineral, ada dua hal yang ingin kami tawarkan. Yang pertama adalah berbagi pengalaman kami dalam hal itu, dan yang kedua adalah melakukannya sebagai sebuah kemitraan," jelas Dadan saat menjadi panelis pada Indonesia - Afrika Forum di Bali, dikutip Rabu (4/9).
Dadan menyinggung keberhasilan Indonesia dalam pengembangan biodiesel sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Indonesia saat ini telah mencampurkan 35 persen biodiesel ke dalam bahan bakar diesel, dan sedang mempersiapkan peningkatan hingga 40 persen pada tahun depan.
Dalam upaya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, Dadan menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang merevisi sejumlah regulasi, termasuk undang-undang tentang energi terbarukan, dan memperluas kerjasama dengan negara-negara maju.
"Kami mulai bekerja sama dengan banyak negara maju, berdasarkan pengalaman kami, setidaknya ada dua masalah, yaitu teknologi dan pembiayaan. Inilah yang harus kita kerjasamakan, khususnya dengan negara-negara maju," jelasnya.
Kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika di sektor energi mencakup berbagai inisiatif strategis, terutama dengan Kenya, Tanzania, dan Madagaskar.
Indonesia telah menandatangani beberapa MoU dengan Kenya yang meliputi eksplorasi minyak dan gas, eksplorasi pertambangan, energi terbarukan, serta kerja sama panas bumi.
BERITA TERKAIT: