Dalam pernyataannya PT Pegadaian memaparkan bahwa penjualan itu dilakukan melalui berbagai kanal atau channel yang meliputi gerai (outlet) Pegadaian, niaga elektronik (e-commerce) serta perbankan.
Senior Vice President Pegadaian Ferry Hariawan mengatakan, angka itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 7,4 ton.
Ia juga mengungkapkan, pencapaian tersebut berasal dari 3,1 juta nasabah yang menabung emas, mulai dari outlet Pegadaian maupun kanal distribusi seperti e-commerce dan perbankan.
"Kalau saat ini kita sudah menjual (emas) 8,3 ton dengan jumlah penabung sekitar 3,1 juta dari berbagai channel ya," kata Ferry, di Jakarta, dikutip Rabu (6/8).
"Sebelumnya (di semester I-2023) kita berkisar di angka 7,4 juta ton sampai 7,5 ton. Sekarang 8,3 ton, itu semester I-2024," terangnya.
Product Manager Pegadaian Ivan Rusanto mengatakan di antara ketiga channel Pegadaian, volume transaksi jual/beli emas paling tinggi melalui e-commerce. Namun, untuk besaran nilai transaksi masih didominasi melalui channel outlet Pegadaian.
"Jadi channel yang paling banyak secara transaksi saat ini memang masih di outlet Pegadaian, kemudian di e-commerce itu secara (nilai) transaksi, tapi secara volume secara quantity rupiahnya channel-channel perbankan ini luar biasa progesnya," jelas Ivan.
BERITA TERKAIT: