Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jika terjadi resesi ekonomi di AS maka akan banyak dana asing yang keluar dari pasar domestik Indonesia ke AS, atau capital flight.
Pemerintah Indonesia saat ini masih dalam sikap mencermati kondisi yang bisa betul-betul terjadi.
"Kemudian yang terkait dengan AS, tentu kita terus monitor. Karena tentu kalau kita lihat tingkat suku bunga kita dibandingkan inflasi gap-nya agak tinggi," kata Airlangga saat konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi Q2-2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, dikutip Selasa (6/8).
Airlangga sendiri berharap tingkat suku bunga acuan akan bisa turun pada Kuartal IV-2024.
"Tentu kita berharap bahwa tingkat suku bunga AS di kuartal IV bisa turun walaupun belum ada yang menjamin," ujarnya.
Kekhawatiran terjadinya resesi AS muncul setelah rilis data pasar tenaga kerja di negara itu yang melambat tajam dan beberapa data ekonomi AS yang cenderung mengecewakan.
The Fed sendiri pekan lalu mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun, yaitu 5,25 persen hingga 5,5 persen.
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), badan pembuat kebijakan The Fed, dalam pernyataannya mengatakan, inflasi telah mereda selama setahun terakhir tetapi masih terbilang tinggi.
"Dalam beberapa bulan terakhir, ada beberapa kemajuan lanjutan menuju target inflasi 2 persen yang dicanangkan Komite," katanya.
BERITA TERKAIT: