Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan jumlah klaim JKP itu diberikan kepada 24,45 ribu peserta yang kehilangan pekerjaan.
Angka ini meningkat dibanding Februari-Desember 2022, di mana BPJS Ketenagakerjaan tercatat hanya membayarkan klaim sebesar Rp44,38 miliar kepada 10,25 ribu peserta.
"Pola klaim program JKP terlihat sama 3 tahun terakhir, yakni meningkat pada awal Februari. Hal itu kemungkinan karena pola-pola kontrak yang berakhir pada Januari, lalu peserta melakukan klaim JKP. Dengan demikian, Februari naik tinggi, lalu kembali normal pada Maret," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan DPR RI Komisi IX, dikutip Jumat (5/7).
Sementara itu, jika diakumulasikan Anggoro merinci bahwa klaim JKP telah dicairkan hingga setengah triliun rupiah atau Rp593,09 miliar kepada 88,43 ribu peserta dari Februari 2022 hingga Mei 2024 yang kehilangan pekerjaan.
Sebagai informasi, total peserta klaim (tenaga kerja) sampai Juni 2024 dilaporkan mencapai 1,6 juta orang, dengan nominal manfaat yang telah dibayarkan sebanyak Rp 25,43 triliun.
BERITA TERKAIT: