“Produk domestik bruto (PDB) diperkirakan meningkat menjadi 6,93 persen pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya, lebih cepat dari pertumbuhan 5,87 persen pada kuartal pertama,” kata Kantor Statistik Umum (GSO) pemerintah.
Seperti dikutip
The Star, Senin (1/7), mayoritas pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh peningkatan investasi asing, di tengah upaya negara tersebut untuk bangkit kembali dari pandemi beberapa tahun lalu.
Menurut GSO, pertumbuhan ini didukung oleh sektor industri yang tetap kuat pada semester pertama ini dengan pertumbuhan output manufaktur sebesar 8,67 persen.
Pertumbuhan ekspor sebesar dua digit bersama dengan investasi asing yang tangguh disebut telah membantu mendukung aktivitas manufaktur Vietnam.
“Situasi sosio-ekonomi Vietnam juga terus menunjukkan tren positif, dengan setiap kuartal menjadi lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata GSO dalam sebuah pernyataan.
Ekspor Vietnam sendiri pada paruh pertama tahun ini tercatat meningkat 14,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 190 miliar dolar AS, sementara produksi industri meningkat 10,9 persen dari tahun sebelumnya.
Awal pekan lalu, Perdana Menteri Pham Minh Chinh sebelumnya telah mengatakan pertumbuhan PDB kuartal kedua akan melebihi laju kuartal pertama, dan mengatakan kebijakan akan terus memprioritaskan pertumbuhan untuk memenuhi target pertumbuhan tahun ini sebesar 6,0 persen-6,5 persen.
Sementara itu, pemerintah juga menargetkan inflasi antara 4 persen-4,5 persen pada periode ini.
Di sisi lain, pencairan investasi asing langsung (FDI) untuk enam bulan pertama dilaporkan naik 8,2 persen year-on-year, mendekati komitmen FDI yang ditargetkan tumbuh 13,1 persen.
Selain itu, kredit juga mengalami pertumbuhan pada 2024 sebesar 4,45 persen dari akhir lalu per 24 Juni, dan deposito naik 1,5 persen.
BERITA TERKAIT: