Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Laporan WCR 2024: Indonesia Geser Posisi Malaysia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 20 Juni 2024, 09:19 WIB
Laporan WCR 2024: Indonesia Geser Posisi Malaysia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Upaya Indonesia menuju negara dengan ekonomi terbesar dunia semakin benderang.

Dalam riset IMD World Competitiveness Ranking (WCR) 2024, Indonesia berhasil memperlihatkan kenaikan yang signifikan dalam peringkat daya saing, yaitu naik hingga tujuh peringkat dari posisi 34 dunia pada 2023 menjadi posisi 27.

Bahkan, untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi tiga besar setelah Singapura dan Thailand.

Direktur World Competitiveness Center (WCC) IMD Arturo Bris mengatakan, dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara seperti Tiongkok, India, Brasil, Indonesia, dan Turki mengalami pertumbuhan dan pembangunan pesat.

"Imbasnya kini mereka memegang peranan penting dalam perdagangan, investasi, inovasi, dan geopolitik," katanya, dikutip Kamis (20/6).

Lima besar negara dengan daya saing terbaik di kawasan Asia Tenggara menurut laporan WCR 2024, bertrut-turut yaitu; Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Tahun ini, peringkat Malaysia dalam WCR 2024 jatuh ke posisi 34 dari peringkat 27 pada 2023.

Menurut Bris, jebloknya performa Malaysia tahun ini lantaran pelemahan mata uang, dan ketidakstabilan politik dan ketidakpastian kebijakan pemerintah.

Indonesia naik dari peringkat 34 tahun lalu, menempati posisi 27 yang sebelumnya ditempati Malaysia.

Bris mengatakan, daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB.

IMD World Competitiveness Center (WCC) menggunakan empat indikator untuk menentukan peringkat WCR 2024, yaitu performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Dari keempat indikator ini, peringkat daya saing Indonesia didongkrak oleh tinggi pada efisiensi bisnis (14), efisiensi pemerintah (23) dan performa ekonomi (24). Namun, Indonesia masih cukup lemah pada ketersediaan infrastruktur, terutama terkait infrastruktur kesehatan dan lingkungan (61), pendidikan (57), sains (45) dan teknologi (32). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA