Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 16.00 WIB saham GOTO melemah 3,85 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp387,93 miliar dan volume perdagangan 7,71 miliar saham. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp60,07 triliun.
Dalam sebulan saham emiten transportasi online itu telah terkoreksi 24,24 persen sejak awal tahun (ytd).
Sementara, jika dibandingkan dengan harga awal saat IPO yang berada di posisi Rp338 per saham pada 2022 lalu, maka saham GOTO sudah merosot 85,21 persen.
Hingga 31 Mei 2024, ada sebanyak 354.557 pemegang saham GOTO, angka itu menjadi yang paling banyak ketiga di bursa setelah investor BBRI dengan 517.854 investor dan BBCA dengan 362.976 investor.
Anjloknya saham GOTO ini terjadi setelah Tokopedia dikabarkan memangkas ratusan karyawannya yang tengah menjadi perbincangan publik.
Meski demikian, pihak Goto sendiri dalam pernyataannya di Keterbukaan Informasi BEI telah menyatakan bahwa semua keputusan usaha yang dilakukan Tokopedia ditentukan langsung oleh manajemen Tokopedia, dan tidak lagi melibatkan GOTO.
"Segala keputusan yang diambil oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT Tokopedia," kata GOTO dalam pernyataannya.
"Perseroan meyakini bahwa Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dari organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain)," tuturnya.
BERITA TERKAIT: