Berdasarkan data Bloomberg, kurs mata uang Garuda itu ditutup di level Rp16.412 per dolar AS, melemah 142 poin atau minus 0,87 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara berdasarkan data Google Finance pada Selasa (18/6) siang, dolar AS berada di posisis Rp16.408 per dolar AS, atau melemah 0,47 persen dari posisi sebelumnya.
Selain itu, dolar AS juga nyaris menyentuh Rp16.500 dengan berada pada level Rp16.486 per dolar AS.
Meski demikian, nilai tersebut masih perkiraan. Perdagangan dalam negeri masih tutup karena hari libur, dan data Jisdor dalam pencatatan terakhirnya per 14 Juni 2024 berada di Rp16.374.
Melemahnya mata uang rupiah ini terus terjadi selama sepekan terakhir. Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjijyo menegaskan bahwa kondisi mata uang RI masih lebih stabil dibandingkan dengan negara lain.
"Sejauh ini pada bulan April-Mei ini rupiah kita menguat, meskipun kalau di akhir tahun melemah 5,25 persen, tapi masih lebih baik dari Peso Filipina, Won Korea maupun juga Thailand (Baht)," kata Perry, dalam keterangan resminya.
Ia pun meyakini bahwa kurs rupiah akan kembali perkasa di kisaran Rp15.300-Rp15.700 per dolar AS pada 2025 mendatang.
BERITA TERKAIT: