Manajemen UNVR dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Jumat (13/) mengungkapkan bahwa penjualan mesin tersebut dilakukan pada 10 Juni 2024.
UNVR menjual aset tersebut yang berlokasi di Cikarang senilai EUR3.272.286 atau sekitar Rp57,4 miliar kepada Unilever Thailand.
Manajemen UNVR memaparkan bahwa transaksi ini dilakukan dengan pertimbangan aset mesin yang dimiliki Perseroan dapat memberikan manfaat lebih baik bagi Perseroan apabila dijual kepada Unilever Thailand serta akan memberikan efek positif untuk kembali fokus memproduksi produk-produk inti dari lini usaha es krim.
Dengan mentransfer aset dan mengosongkan ruang, Perseroan dapat mengatur ulang tata letak untuk menyederhanakan alur kerja, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan aksesibilitas secara keseluruhan untuk memenuhi permintaan yang tersedia.
Manajemen mengatakan, penjualan aset tersebut tidak berpotensi mengakibatkan terganggunya kelangsungan usaha UNVR serta tidak memiliki dampak terhadap tenaga kerja.
Dengan melakukan transaksi dengan afiliasi maka proses transaksi dapat dilaksanakan secara lebih efisien dibandingkan dengan apabila dilakukan dengan pihak ketiga non-afiliasi, menurut manajemen.
Nilai transaksi penjualan ini tidak melebihi 20 persen dari ekuitas UNVR sesuai laporan keuangan tahunan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2023 dimana ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp3.381.238.000.000.
Oleh karena itu UNVR tidak wajib memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
BERITA TERKAIT: