Pencapaian target ini sekaligus menegaskan peran PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN energi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pemenuhan kebutuhan energi ini dibarengi dengan pengelolaan prinsip
availability, accessibility, affordability, acceptability, dan
sustainability.
“Pertamina fokus dalam operasional bisnis terintegrasi, mulai dari hulu migas, penyaluran dengan berbagai moda transportasi, pemrosesan hingga akhirnya produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik untuk industri, komersil, maupun masyarakat dan rumah tangga," kata Nicke usai RUPST Perseroan Tahun Buku 2023 di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/6).
Dari sisi ketersediaan (
availability), produk hulu Pertamina menjadi tulang punggung energi nasional. Lifting minyak Pertamina berkontribusi pada 69 persen minyak mentah nasional, sedangkan lifting gas Pertamina mencakup 34 persen dari total gas nasional.
Sementara dari sisi pengolahan kilang, produk bahan bakar bermotor (BBM) nasional dapat memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, kecuali produk diesel dan avtur yang telah disuplai sepenuhnya atau 100 persen dari kilang-kilang Pertamina.
“Upaya peningkatan migas terus dilakukan termasuk akuisisi dan ekspansi migas ke mancanegara, serta produk-produk kilang dari penyelesaian proyek kilang,” tambah Nicke.
Sementara dari sisi tersedianya akses (
accessibility) dan kemampuan daya beli (
affordability), Pertamina berkomitmen meningkatkan jangkauan pasokan energi hingga ke pelosok negeri.
Pada tahun 2023, Pertamina telah menambah
outlet penjualan produk berkualitas hingga ke desa-desa, seperti program BBM 1 Harga, Pertashop dan OVOO.
Accessibility juga dilakukan upaya distribusi produk-produk Pertamina melalui berbagai moda transportasi. Pertamina melalui subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping mengoperasikan 784 kapal (milik dan sewa). Kapal ini telah berlayar di berbagai rute domestik hingga pelosok nusantara, serta 50 rute internasional.
Dari sisi pemanfaatan produk berkualitas (
acceptability), Pertamina berkomitmen memimpin dan menjadi kontributor terbesar dalam bisnis rendah emisi. Dari bisnis panas bumi (
geothermal), menghasilkan energi bersih sebanyak 1.877 Megawatt (MW) atau setara 79 persen produksi panas bumi nasional.
Pertamina memproduksi bahan bakar nabati untuk beberapa varian BBM yakni Biodiesel (B35) dan Minyak Nabati Hydrotreated (HVO), Pertamax Green 95 (E5), serta Sustainable Aviation Fuel (J2.4).
Pertamina juga menjadi pionir untuk ekosistem
Carbon Capture Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS),
hydrogen, natural-based solutions (NBS), dan perdagangan karbon secara terintegrasi.
“Selain upaya penurunan emisi dari internal Pertamina, kami mendorong
supplier dan pihak ketiga Pertamina untuk meningkatkan
concern pada dekarbonisasi, sehingga target NZE mampu lebih cepat tercapai,” jelas Nicke.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, berbagai upaya
sustainability Pertamina telah membawa peningkatan peringkat ESG (
environment, social, governance) tahun 2023, yakni menjadi posisi pertama pada subsektor minyak dan gas terintegrasi dibandingkan dari 61 perusahaan dunia.
"Peran Pertamina dalam pendistribusian energi, termasuk upaya menggerakan ekosistem bisnis rendah karbon dan memicu pertumbuhan ekonomi nasional menjadi salah satu pencapaian dalam tahun 2023," tandasnya.
BERITA TERKAIT: