Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad berpandangan, jumlah penarikan dana Muhammadiyah masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total dana pihak ketiga (DPK) BSI.
“Kalau hanya Rp13 triliun (dana Muhammadiyah) dari total DPK sebesar Rp293,24 triliun, maka masih relatif kecil, tidak terlalu signifikan karena sekitar 0,04 persen,” kata Tauhid kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (8/6).
Persentase tersebut cenderung masih aman. Menurut Tauhid, dampak penarikan dana akan serius jika sampai menguras DPK lebih dari 20 persen.
“Beda cerita kalau sudah di atas 20 persen, maka signifikan banget. Masalahnya tidak ada alternatif bank syariah lain yang memiliki kelebihan lain dibandingkan BSI,” tuturnya.
Selain itu, penarikan dana Muhammadiyah ini juga tidak akan berdampak besar terhadap sentimen pasar BSI.
“Sangat kecil (dampaknya),” pungkasnya.
Pada Kamis (30/5) lalu, Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan total mencapai Rp13-15 triliun.
Keputusan Muhammadiyah ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah yaitu Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah yaitu Muhammad Sayuti.
BERITA TERKAIT: