Meski masih tinggi, mata uang Garuda itu ditutup di level Rp16.230 per dolar AS atau naik 0,14 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, mayoritas pergerakan mata uang Asia lainnya terpantau melemah pada perdagangan kali ini. Dolar Singapura dan ringgit Malaysia tercatat turun 0,04 persen, dolar Hong Kong turun 0,01 persen, baht Thailand ambruk 0,17 persen.
Selain itu, yuan China juga ikut merosot 0,06 persen dan peso Filipina 0,25 persen.
Penguatan hari ini hanya dialami oleh rupiah, yen Jepang yang naik 0,12 persen, won Korea Selatan melejit 0,69 persen, dsn rupee India yang naik 0,36 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini terjadi usai data inflasi Indonesia yang dinilai masih terbilang rendah, sehingga memperkuat mata uang tersebut
"Data inflasi Indonesia yang hanya sedikit lebih rendah dari perkiraan tidak terlalu menekan rupiah," katanya.
BERITA TERKAIT: