Dalam kunjungan itu, Erick ingin memaksimalkan pendapatan daerah beberapa tempat yang sudah dibangun di BMTH. Menurutnya, Pelindo nantinya juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membangun BMTH sebagai pelabuhan penangkapan tuna.
Erick meminta pembangunan BMTH dipercepat, terutama agar jalan akses dapat selesai pada September 2024.
"Kalau September atau Oktober mungkin untuk ekosistem awalnya kami bisa resmikan. Tapi, untuk seluruhnya berjalan seperti kalau kami mau komparasi dengan di New York, Sydney atau London perlu waktu sampai 2027. Jadi, perlu ada tahap berikutnya. Tahap pertama Insya Allah selesai, tahap kedua perlu waktu lagi," ungkap Erick.
Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo Arif Suhartono menjelaskan pekerjaan utama BMTH saat ini adalah pengerukan. Pengerjaan pengerukan 1 dan 2 diharapkan bisa segera selesai tahun ini. Pengerukan 1 paket B akan selesai di September 2024.
Arif mengharapkan Benoa akan digunakan sebagai homeport dari salah satu ship operator untuk cruise.
"Ini yang menjadi menarik apabila Benoa sebagai homebase-nya berdampak ke wilayah terkait dengan kebutuhan-kebutuhan pasti akan juga melonjak," jelasnya.
Cruise di Pelabuhan Benoa juga diharapkan dapat tinggal lebih lama dengan hadirnya entertainment dan lainnya di proyek BMTH. Menurut Arif, hal itu akan menjadi daya tarik Benoa dan diharapkan dapat menjadi
landmark bagi Bali.
"Di sini fasilitasnya empat sampai lima (kapal pesiar), mungkin satu dan dua terminal kami kerja samakan. Tiga (terminal) sisanya itu adalah publik. Artinya ada satu
cruise operator menjadi
homebase-nya di sini, tapi yang lain tetap bisa masuk karena kami tidak akan berikan semua kepada mereka," pungkas Arif.
BERITA TERKAIT: