"Berkaitan dengan adanya pemberitaan mengenai penggantian/penghapusan Pertalite dengan Pertamax Green 95, hal ini tidak benar," ungkap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (10/5).
Menurut penjelasan Irto, beberapa SPBU memang tidak lagi menjual BBM subsidi, karena tidak semua SPBU mendapatkan alokasi BBM tersebut.
Namun, menurutnya jumlah tersebut tidak sebanyak SPBU yang masih menyediakan BBM subsidi, karena status Pertalite masih sebagai produk penugasan atau Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
"Memang tidak semua SPBU mendapatkan alokasi BBM subsidi, namun jumlahnya tidak banyak. Sebagian besar tetap menjual BBM subsidi," jelasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada SPBU yang hanya menjual BBM nonsubsidi. Pasalnya, hal tersebut sudah menjadi perhitungan SPBU yang bersangkutan.
"Konsumen diimbau untuk mencari di tempat lain atau beralih memakai BBM nonsubsidi yang lebih ramah lingkungan," kata Saleh.
Sementara itu, untuk Pertamax Green 95 sendiri kata Irto baru tersedia di 65 SPBU per April 2024 dan hanya terbatas di Jabodetabek dan Jawa Timur, dari 8.000 SPBU di seluruh Indonesia.
BERITA TERKAIT: