Dikutip dari
Reuters, harga minyak Brent naik menjadi 84,24 dolar AS (Rp1,35 juta) per barel atau naik 0,4 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga terpantau naik 0,5 persen menjadi 79,64 dolar AS (Rp1,27 juta) per barel.
Harga minyak mentah dunia ini kembali merangkak naik, setelah pada sesi perdagangan sebelumnya harga minyak juga naik karena adanya data peningkatan impor minyak mentah dari China pada bulan April.
Berdasarkan analisis dari para ekonom, terdapat tanda-tanda menguatnya perekonomian China, sehingga membuat permintaan minyak kembali tinggi.
“Tanda-tanda kuatnya permintaan di China akan membuat pasar komoditas tetap didukung dengan baik,” kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
Selain itu, harga minyak juga terpantau tinggi karena negosiasi yang bertujuan untuk menghentikan permusuhan antara Israel dan Hamas dilaporkan tidak membuahkan hasil.
Pasukan Israel membombardir wilayah Rafah pada Kamis (9/5) kemarin.
Serangan itu dilakukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menampik seruan Presiden AS Joe Biden yang mengancam akan menahan senjata dari Israel jika mereka menyerang kota Gaza selatan.
Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan bahwa putaran terakhir perundingan tidak langsung di Kairo untuk menghentikan permusuhan di Gaza telah berakhir, dan pihaknya tetap akan melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain Jalur Gaza sesuai rencana.
BERITA TERKAIT: