Dana capex tahun ini akan dialokasikan untuk bangunan dan prasarana. Selain itu, dana juga akan dipergunakan untuk mesin dan peralatan, seperti yang tercantum dalam materi Public Expose yang dikutip Jumat (10/5).
Kemudian, dana juga akan digunakan untuk kendaraaan (forklift & truck).
Perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan dan distribusi produk konsumsi, isi ulang LPG, serta penyediaan jasa produksi dan pengemasan produk bubuk ini bersiap memaksimalkan laju bisnisnya untuk mencapai pertumbuhan di tahun 2024.
Pada 2023, pendapatan konsolidasian perseroan tercatat sebesar Rp14.210,14 miliar. Angka ini meningkat sebesar 9,50 persen dari pendapatan konsolidasian tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp12.977,53 miliar.
TGKA saat ini juga fokus pada penambahan area coverage & penambahan SKU/jenis produk dari cold chain product yang masih banyak peluang untuk dikembangkan.
Sepanjang 2023, TGKA mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 345,46 miliar. Angka itu alias naik 7,44 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan kuartal III/2022 yang sebesar Rp 321,55 miliar.
BERITA TERKAIT: