Nilai ekspor itu dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (22/4), di tengah memanasnya konflik di kawasan Timur Tengah.
“Nilai ekspor ke kawasan ini adalah 9,06 miliar dolar AS atau kira-kira 3,50 persen terhadap total ekspor Indonesia,” ujar Plt Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti.
Sementara untuk nilai impor mencapai 10,13 miliar dolar (Rp164 triliun). Nilai itu berkontribusi 4,57 persen terhadap total impor RI.
Adapun perdagangan paling besar terjadi dengan Arab Saudi, dengan nilai ekspor sebesar 2,08 miliar dolar (Rp33 triliun), dengan komoditas utama kendaraan dan bagiannya, lemak dan minyak hewan/nabati, serta kayu dan barang dari kayu.
Sementara nilai impor ke negara itu tercatat sebesar 4,07 miliar dolar (Rp66 triliun), dengan komoditas utama bahan bakar mineral, bahan kimia organik, serta plastik dan barang dari plastik.
Selain itu, negara terbesar lainnya dipegang oleh Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai ekspor 2,65 miliar dolar (Rp43 triliun), sementara nilai impor 2,35 miliar dolar (Rp38 triliun). Selanjutnya, Oman dengan nilai ekspor 340 juta dolar (Rp5 miliar), dan nilai impor 1,85 miliar dolar (Rp30 triliun).
BERITA TERKAIT: