Program tersebut saat ini dijalankan oleh Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang bersama Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Web Spider di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang dan laut sekitarnya, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan.
Program Adopsi Karang tersebut melibatkan masyarakat luas sebagai adopter terhadap fragmen karang yang akan dipasang pada rangka/media rehabilitasi yang selanjutnya akan dirawat oleh KOMPAK Web Spider. Adopsi karang tersedia dengan dua kategori yaitu adopsi fragmen/bibit karang senilai Rp150.000/pcs dan adopsi satu media Reef Star berisi 15 fragmen karang senilai Rp750.000/pcs.
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Firdaus Agung Kunto Kurniawan mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng mitra dan pelibatan kelompok masyarakat untuk menjaga kawasan konservasi di daerah.
“Program adopsi karang diharapkan dapat meningkatkan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatan kawasan konservasi melalui peran aktif masyarakat sekaligus mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Firdaus dalam keterangannya, Rabu (20/3).
Lebih lanjut, dia mencontohkan program yang dilaksanakan di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang. Program ini melibatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang di mana setiap orang dapat turut berkontribusi langsung dalam upaya perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang.
Senada dengan Firdaus, Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi turut menjelaskan program tersebut bertujuan untuk mengembangkan kegiatan pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 10 tahun terakhir di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang dan dapat menjadi opsi pemasukan sampingan bagi KOMPAK Web Spider.
“Sebagai contoh Februari lalu kami melaksanakan program ini dan disambut baik oleh Masyarakat. Fragmen atau bibit karang tidak diambil dari alam, melainkan dari area pembibitan/nursery yang telah disiapkan oleh pengelola kawasan dan kelompok masyarakat sejak tahun 2014. Pembibitan dilakukan di meja beton sebagai media penempelan. Karang transplantasi (F0) pada area ini telah tumbuh besar dan akan menjadi penyedia bibit untuk program adopsi karang,” terang Imam.
Dia juga menyebut bahwa adopter dapat berpartisipasi dalam program adopsi karang dengan melakukan pendaftaran pada tautan https://bit.ly/KOMPAK_Web_Spider. Selanjutnya permohonan pendaftaran akan dikonfirmasi maksimal 1x24 jam.
Karang adopsi akan diturunkan oleh kelompok masyarakat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bagi adopter yang telah berpartisipasi akan mendapatkan dokumentasi bawah air dan posisi koordinat (geotagging) karang yang telah diadopsi dan e-sertifikat.
Sebelumnya, BKKPN Kupang telah menyerahkan bantuan kepada KOMPAK Web Spider pada tahun 2019 di Desa Mattiro Matae, Kecamatan Liukkang Tuppabiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan berupa 1 unit kompressor dan 4 unit tabung selam. Penyerahan bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat secara aktif pada kegiatan konservasi khusunya dalam pengelolaan dan perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya.
Sejalan dengan itu, Umar Ketua KOMPAK Web Spider mengapresiasi bantuan dan pendampingan yang telah diberikan KKP. Dana yang terkumpul dari program Adopsi Karang menurut Umar akan digunakan untuk keberlanjutan kegiatan rehabilitasi serta pengembangan usaha kelompok.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada KKP atas bantuan dan pendampingan yang diberikan, juga semua pihak yang berpartisipasi pada kegiatan adopsi karang. Sampai bulan Maret 2024, sebanyak 33 orang adopter karang telah berpartisipasi pada program Adopsi Karang ini,” ujarnya.
Umar juga berharap lewat Program Adopsi Karang, kelompok dapat berpartisipasi lebih aktif mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga ekosistem terumbu karang khususnya di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam berbagai kesempatan menyerukan dukungannya terhadap kegiatan konservasi ekosistem laut di Indonesia, dan mendorong kelompok penerima bantuan selalu menjadi garda terdepan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan melalui berbagai aksi perlindungan dan konservasi.
BERITA TERKAIT: